Especially in Batam, which has existed since the existence of Theravada 1997, the mean was 14 years to get guidance from the Sangha Theravada Indonesia, on this occasion, we would like to thank you for the presence Cetiya / Buddha Mangala Graha who directly supervised by the Sangha Theravada Indonesia, we have a new start, medium, and have known based on the teachings of Buddha Gotama Pali Tipitaka Scriptures (the Dhamma and Vinaya).
Despite the various obstacles faced during the development on the island of Batam, but all this can be overcome thanks to the support and good cooperation from the Sangha Theravada Indonesia.
Indeed quite a lot of Buddhists in the city of Batam is still not known what it is Theravada Buddhism, we often hear the term, Theravada is Siaw Jen, so just as Ta Jen (Mahayana). Siaw Jen = small vehicles, Ta Jen = large vehicles.
But as Theravada = Siaw aka Jen is not exactly wrong. Theravada Buddhism is Theravada. Who is Siaw Jen itself is Hinayana, which has long been destroyed, and has issued a statement by the World Fellowship of Buddhists in the years 1950 that the Hinayana sect has lost its existence.
Indeed this may be because lack of information about the presence in Theravada Buddhism. Therefore, the presence of Buddha Mangala Graha is expected to help Buddhists to learn the Buddha-Dhamma through-Theravada tradition, which is based on the Pali Tipitaka Scriptures.
Theravada itself has existed since the 3rd century BC, where if we Theravada words into 2 pieces syllable namely: Thera and Vada.
Thera means: Elders
Vada means Doctrine.
So the Theravada is the Doctrine of the Elders, why is called by the elders, because in this school remains firmly held Dhamma and Vinaya in accordance with what has been outlined by the Buddha, especially in terms of enforcement of the Vinaya (rules kebhikhhuan).
Kompleks Baloi Mas Permai RT 03/ RW 06 Batu Batam, Kelurahan Baloi Indah, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam (behind Indomobil) Phone No: 0778-5161869 Fax No: 0778-431028 HP: 0817837402 - 08127020450
Official Blog : http://buddhamanggala.blogspot.com
FB Group : http://www.facebook.com/home.php?sk=group_178121298869338
This Content is translated by Google Translate.
Original text:
Khusus di Batam, yang mana eksistensi Theravada telah ada semenjak tahun 1997, berarti telah 14 tahun mendapatkan pembinaan dari Sangha Theravada Indonesia, pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih karena.. dengan kehadiran Cetiya/Graha Buddha Manggala yang dibina langsung oleh Sangha Theravada Indonesia, kami ada yang baru mulai, sedang, dan telah mengenal Ajaran Buddha Gotama berlandaskan pada Kitab Suci Tipitaka Pali (Dhamma dan Vinaya).
Walaupun berbagai rintangan dihadapi selama dalam pembinaan di Pulau Batam, namun semua ini dapat teratasi berkat dukungan dan kerjasama yang baik dari Sangha Theravada Indonesia.
Memang cukup banyak umat Buddha di kota Batam yang masih belum mengenal apa itu Theravada, kerap kita mendengar sebutan, Theravada adalah Siaw Jen, jadi seperti halnya Ta Jen (Mahayana). Siaw Jen = kendaraan kecil, Ta Jen = kendaraan besar.
Namun sebutan Theravada = Siaw Jen adalah tidak tepat alias salah. Theravada adalah Theravada. Sedang yang dimaksud Siaw Jen itu sendiri adalah Hinayana, yang telah lama musnah, dan telah dikeluarkan pernyataan oleh World Fellowship of Buddhists pada th 1950 bahwa aliran Hinayana telah hilang eksistensinya.
Memang hal ini bisa dimaklumi karena kekurangan informasi mengenai keberadaan Theravada di dalam agama Buddha. Oleh karenanya dengan kehadiran Graha Buddha Manggala diharapkan dapat membantu umat Buddha untuk bisa belajar Buddha-Dhamma melalui tradisi-Theravada, yaitu berlandaskan pada Kitab Suci Tipitaka Pali.
Theravada sendiri sudah ada semenjak abad ke-3 Sebelum Masehi, dimana kalau kita penggal kata Theravada menjadi 2 suku kata yaitu: Thera dan Vada.
Thera berarti: Sesepuh
Vada berarti Ajaran.
Jadi Theravada adalah Ajaran Para Sesepuh, kenapa disebut dengan sesepuh, karena dalam mazhab ini tetap dipegang teguh Dhamma dan Vinaya sesuai dengan apa yang telah digariskan oleh Sang Buddha, terutama dalam hal penegakan Vinaya (peraturan kebhikhhuan).
Sekian,
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitata..
No comments:
Post a Comment